Arsip Tag: pendidikan

IDEOLOGI

STUDI IDEOLOGI DUNIA (SID)

 

STUDI IDEOLOGI DUNIA (SID)zakiyudin94@yahoo.com

Awalnya, istilah “ideologi” dimaksudkan oleh penciptanya. Destrut de Tracy (1796) dkk, sebagai “Ilmu ide” yang diharapkan mampu membawa perubahan institusional, mulai dari pembaharuan menyeluruh atas sekolah-sekolah di prancis. Tracy memberikan definisi ideologi adalah suatu sistem ide, yang mencoba melepaskan diri dari hal-hal metafisis. Para ideolog untuk kurun waktu tertentu menikmati posisi pembuat kebijakan dalam kelas II (ilmu-ilmu moral dan politik) di Institut nasional. Tetapi pertentangan dengan napoleon, menyebabkan Napoleon Banaparte (penuh mistik) berusaha untuk menghapus usaha pembaharuan dalam institut (1802-1803). Ia memecat anggota-anggotanya sebagai tukang khayal tak berguna dan membuat mereka sebagai bahan cemoohan. Ideologi juga bisa diartikan sebagai seperangkat sistem dan tata nilai dari berbagai kesepakatan-kesepakatan, yang harus ditaati dalam sebuah kelompok sosial. Ideologi adalah motivasi bagi praksis sosial yang memberikan pembenaran dan mendorong suatu tindakan. Ideologi mendorong untuk menunjukkan bahwa kelompok sosial yang diyakininya mempunyai alasan untuk ada.
Dalam sejarah pertarungan sosial dan politik dunia, ideologi juga tidak jarang banyak mengorbankan ribuan bahkan jutaan nyawa demi sebuah perjuangan membela ideologi. Apalagi kalau ideologi sudah masuk pada ranah politik dan kekuasaan. Demi sebuah ideologi, 600.000 orang tewas karena terlibat (atau tertuduh) sebagai PKI dalam aksi “balas dendam” yang legal sehabis tragedi 30 September 1965 di Indonesia. Kemunculan tiga arus besar ideologi dunia (baca: kapitalisme, sosialisme-komunisme, dan fasisme) serta perkembangan dahsyat gerakan sosial dan ilmu pengetahuan yang diikuti oleh munculnya teori-teori baru beserta prediksi-prediksi ilmiah mau tidak mau menyeret wacana ideologi dalam perbincangan hangat di kalangan kaum intelektual. Tapi menjadi agak mustahil membincangkan ideologi dalam kerangka konseptualnya tanpa memahami lebih dahulu bagaimana sejarah yang telah menyusunnya. Dengan pelan-pelan meski sangat sederhana, mari kita membuka catatan-catan sejarah itu.
A. KAPITALISME
Karl Marx membagi perkembangan umat manusia dalam analisis prediktifnya dari mulai masyarakat Primitif/Tradisional ke Feodal ke Kapitalis ke Sosialis/Komunis. Akan tetapi dalam gerak laju sejarahnya, ternyata analisisnya Karl Marx meleset. Hingga hari ini ternyata kemenangan dari semua ideologi dunia adalah Kapitalisme Liberal (Baca: Francis Fukuyama). Awal munculnya kapitalisme, yang fenomena historisnya ditemukan oleh Karl Marx kemudian menjadi sebuah sistem dunia, dapat dilacak dari terjadinya transisi historis zaman feodalisme. tepatnya pada akhir abad XIV awal abad XV ketika orang-orang Eropa berhasil mengatasi persoalan hambatan geografis. Solusi dari hambatan geografis diatas berawal dari ditemukannya kompas sebagai penunjuk arah dan berkembangnya pengetahuan kelautan. kolaborasi dari dua penemuan baru tersebut membuat watak ekspansionis bangsa Eropa menemukan momentum dan ruang geraknya. Sejak saat itulah penaklukan dunia yang fenomena historisnya berbentuk imperialisme-kolonialisme di berbagai belahan dunia oleh bangsa Eropa dimulai. Bangsa Eropa datang kebeberapa benua dunia diantaranya benua Amerika, Afrika, Asia sebagai penakluk untuk mengeruk kekayaan alamnya, memperbudak penduduk asalnya sekaligus mengumumkan pengukuhan dirinya sebagai ras yang paling unggul dari ras dan bangsa-bangsa lain. Ajarannya adalah manusia berbudaya adalah orang-orang kulit putih dari Eropa, sedangkan diluar orang-orang berkulit putih Eropa adalah manusia-manusia barbar yang biadab.
Sejak saat itu pula hierarkhis-dikotomis kebudayaan mulai ditancapkan dalam benak manusia dunia. bahwa hanya orang kulit putihlah yang paling unggul dan harus ditiru, yang dikemudian waktu klaim ini membuat motivasi tersendiri bagi mereka untuk melakukan praktek imperialisme-kolonialisme tidak hanya terbatas dalam ruang ekonomi-politik, akan tetapi lebih jauh dari itu adalah penjajahan cultur dan kebudayaan masyarakat terjajah untuk diseragamkan dengan budaya orang kulit putih. Atas dasar itulah, tidak salah kalau dikatakan bahwa munculnya kapitalisme sebagai suatu sistem dunia pararel atau beriringan dengan dimulainya praktek imperialisme-kolonialisme jagad raya. Dan dari imperialisme-kolonialisme inilah akumulasi modal mulai terkonsentrasi di berbagai belahan wilayah Eropa, terutama di Inggris.
Dudly Dillard, secara kronologis membagi sejarah muncul dan perkembangan kapitalisme, terutama kapitalisme industrial, menjadi tiga fase perkembangan, yakni kapitalisme fase awal ( 1500-1750), kapitalisme fase klasik ( 1750-1914) dan kapitalisme fase lanjut (1914-1945). Memang harus diakui bahwa tidak ada kesepakatan oleh para ahli mengenai definisi kapitalisme, akan tetapi mereka umumnya sepakat bahwa kapitalisme adalah satu sistem ekonomi yang berlandaskan pada filsafat individualisme-liberalisme yang memiliki implikasi kebebasan manusia untuk mengekploitasi apapun yang dapat menguntungkan individu tersebut.
Pertama, Kapitalisme Awal atau Kapitalisme Merkantilismes (1500-1750), yaitu kapitalisme yang bertumpu pada industri sandang di Inggris. Kapitalisme pada masa ini masih sangat sederhana. yaitu ditandai dengan praktek permintalan benang yang masih mengunakan masinal (mechine) sederhana. Sementara kebutuhan produksi disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Pada abad XVI industri sandang dibeberapa pedesaan di Inggris mengalami perkembangan produksi yang sangat pesat. Pemasukan keuangan negara yang pada awalnya hanya berasal dari pajak rakyat mulai bertambah dengan pendayagunaan surplus sosial (semacam tabungan sosial dari beberapa pabrik sandang).
Dari pemakaian sistem inilah, kapitalisme semakin menempati posisi yang aman dari kontestasinya dengan sistem ekonomi sebelumnya. Kalau pada sistem ekonomi yang diterapkan sebelum sistem kapitalisme, dana surplus sosial selalu digunakan untuk membuat tanda-tanda kejayaan suatu masa dengan membangun piramida-piramida atau katedral-katedral sebagai lambang kemegahan dan kejayaannya, maka ketika sistem kapitalis ini dipakai, dana yang awalnya dipakai untuk hal-hal diatas dialihkan untuk membuat infrastruktur dan supra struktur baru dalam bidang ekonomi seperti membangun usaha perkapalan, pergudangan, persiapan dan penyediaanbahan-bahan mentah, dan berbagai bentuk penanaman modal lainnya. dengan demikian, surplus sosial yang pada awalnya selalu habis bahkan defisit, berubah menjadi perluasan kapasitas produksi.
Ada sekian banyak momentum penting yang membuka peluang perkembangan kapitalisme menjadi semakin tak terbendung. mulusnya perkembangan kapitalisme di atas tidak bisa dilepaskan dari beberapa momentum-momentum penting yang menjadikan perkembanagn kapitalisme berjalan mulus antara lain, Pertama, munculnya gerakan perlawanan (protestanisme) dari kaum calvinis yang dipimpin oleh Marlin Luther King terhadap hegemoni doktrin gereja katolik mengenai kehidupan didunia. Kedua, penemuan logam-logam mulia dari dunia baru (koloni) untuk kemudian dipakai sebagai alat transaksi yang distandarisasi. dan terakhir adalah kuatnya back up dari kekuasaan saat itu. dari sinilah kemudian, perkembangan kapitalisme seakan tidak mengalami hambatan yang berarti.
Kedua adalah Kapitalisme Fase Klasik (1750-1914). Fase ini ditandai dengan bergesernya sistem pembangunan kapitalisme dari sistem perdagangan (merkantilisme) ke sistem industri, tepatnya ketika terjadi revolusi industri di Inggris yang kemudian menjadikan masa ini sebagai masa transisi dari dominasi modal perdagangan ke dominasi modal industri. Perubahan sistem ini dilatarbelakangi oleh perkembangan baru dalam keilmuan manajemen-organisasi dan penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi. dengan latarbelakang diatas itulah, laju kapitalisme semakin tidak terbendung karena sistem produksi yang pada masa kapitalisme awal hanya ditopang oleh infra struktur dan supra struktur yang sederhana, maka pada fase ini sudah mulai memakai sistem modern dengan didukung oleh industri yang berbasis tekhnologi maju.
Dalam bidang pemikiran, pada saat yang sama muncul seorang ekonom Inggris, Adam Smith dengan karyanya Inquiry into the nature and causes of the wealth nations (1776). Dalam buku tersebut, Adam Smith menawarkan satu sistem ekonomi yang akan membawa kesejahteraan masyarakat eropa saat itu yakni sistem ekonomi liberal. Doktrin utama dari sistem ini adalah menyerahkan semua keputusan-keputusan ekonomi kepada pasar dengan membongkar atau bahkan menghilangkan peran negara sedikitpun. Kebijakan ini mulai dilajankan setelah revolusi Prancis dan perang napoleon sebagai masa hancur-totalnya sisa-sisa sistem feodal. Turunan dari doktrin diatas termanifestasikan dalam kebijakan-kebijakan, perdagangan bebas, standarisasi keuangan yang kuat (dengan emas), pembuatan anggaran belanja yang seimbang, penghapusan subsidi sosial dll. Singkatnya, sistem ini memulangkan segala persoalan kepada masing-masing individu dan interaksi yang tidak diatur akan menghasilkan akibat-akibat sosial yang dicita-citakan.
Begitulah kapitalisme liberal terus berjalan sampai mengalami berbagai pertentangan internal (anomali) antar negara kapitalis itu sendiri yang kemudian mengakibatkan meletusnya perang dunia I pada tahun 1914-1918 antara kekuatan negara kapitalis baru (Jerman, Jepang dan perancis) dengan negara bos kapitalis Inggris. Akibat dari Perang Dunia I tersebut adalah perubahan besar mengenai pembagian koloni-koloni tanah jajahan yang menguntungkan negara yang menang perang.
Ketiga, Fase Kapitalisme Lanjut (1914-1945). Fase ini ditandai dengan peristiwa bergesernya dominasi modal dari belahan dunia Eropa ke negara adi daya baru Amerika Serikat yang dilatarbelakangi oleh hancurnya sistem ekonomi Eropa akibat perang yang berkepanjangan yang mengakibatkan terjadinya krisis besar-besaran dihampir negara kapitalis Eropa, terutama Inggris yang pada awalnya sebagai negara kapitalis Eropa terkaya. selain itu ada tiga momentum besar di dunia internasional saat itu, yakni terjadinya perang dunia pertama, munculnya perlawanan dari dunia terjajah (Asia-Afrika) terhadap praktik imperialisme kolonialisme yang telah berjalan cukup lama, dan suksesnya revolusi Bolsevik 1917 di Rusia yang menghancurkan sistem feodalisme kaesar Tsar saat itu. Dari ketiga momentum inilah beberapa negara kapitalis Eropa dan Amerika mengalami greet depression atau depresi ekonomi dunia besar-besaran. Dari kejadian itulah dunia mengalami resesi ekonomi, harga-harga saham wall street jatuh pada harga yang terendah dalam sejarah dan meningkatnya jumlah penganguran secara drastis. Dari peristiwa diatas, negara-negara kapitalis saat itu mulai merubah kebijakan ekonominya dari sistem liberalis yang tidak memberikan ruang jaminan sosial sedikitpun kepada masyarakat pada sistem ekonomi negara kesejahteraan (walfare state).
Sebenarnya perubahan sistem kapitalisme saat itu bukan hanya sekedar memberikan hak-hak rakyat yang selama ini terampas oleh keserakahan kaum kapitalis sebagaimana alasan diatas, akan tetapi lebih mendasar dari itu adalah kapitalisme saat itu ingin menyelamatkan dirinya sekaligus merancang sistem ekonomi kapitalis yang lebih kuat–yang fenomena historisnya kita temukan pada akhir dekade 1970-an atau yang lebih dikenal dengan istilah kapitalisme neo-liberal–dari ancaman fenomena sosial baru (kegandrungan kepada sistem sosialialis) setelah suksesnya revolusi bolisevik di Rusia. Tawaran paket menarik yang berupa sistem dan jaminan kesejahteraan sosial dari negara-negara kapitalis Eropa dan AS saat itu antara lain program redistribusi kekayaan, penyediaan fasilitas umum, subsidi pendidikan, kesehatan, perumahan dan jaminan perawatan pribadi diluncurkan.
Pada periode inilah dimulai kembalinya peran negara yang tidak hanya sebagai penjamin kesejahteraan pasca perang, akan tetapi lebih dari itu negara dituntut untuk menjadi pemain kunci dalam perekonomian global. Dari doktrin itulah nasionalisasi besar-besaran terhadap aset-aset industri diterapkan. tawaran sistem baru ini dilounching oleh John Maynard Keynes, seorang pemikir ekonomi besar dari Inggris. tepatnya pada dekade 1930-an. Keynes meyakini persoalan resesi ekonomi dunia dapat diselesaikan kalau pemerentah melakukan intervensi terhadap perekonomian untuk menciptakan kondisi full employment sebagai suatu yang secara ialmiah tidak dimiliki oleh pasar. model kebijakan yang seperti inilah kemudian ngetrend dalam sistem ekonomi dunia yang tidak hanya diterapkan oleh negara-negara kapitalis akan tetapi juga negara-negara berkembang yang baru merdeka. karena negara dipercaya mampu memecahkan kontradiksi pasar dan sebagai aktor yang mampu mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan ekonomi. wacana dan praktek sistem walfare state hanya berjalan sampai pada dekade 1970-an akhir awal 1980-an ketika kapitalisme internasional mengalami resesi ekonomi dunia kedua kalinya.
Munculnya aliran Kapitalisme Neo-Liberal atau kanan baru (1979- Now) merupakan tawaran solusi dari sistem walfare state yang mengalami kontradiksi pasar diatas. Adalah Friedrich Van Hayek, seorang profesor di Universitas Chicago sejak 1940-an, yang kemudian dilanjutkan oleh muridnya Milton Friedman di universitas yang sama. menawarkan solusi kembali pada sistem ekonomi neo-klasik. dari sinilah embrio dari neo liberalism. wacana neo-liberal dalam sistem ekonomi kapitalisme pada masa ini menyebar dengan cepat. keberhasilan mereka mengembangkan gagasan neo-liberalism dalam sisitem ekonomi didukung oleh kuatnya jaringan internasional yang melibatkan berbagai yayasan, institut, pusat penelitian, penerbitan, ilmuwan, penulis, dan ahli ilmu hubngan masyarakat membuat gagsan tyersebut cepat meneyebar dan menjadi begitu populer sampai menjadi kultural hegemoni yang kemudian lebih dikenal dengan istilah kanan baru. Awal pertama kali praktek kebijakan neo-liberalism dalam sistem ekonomi internasional terjadi pada tahun 1979, ketika Margareth Thatcher menjadi perdana menteri Inggris.
Di Eropa aliran di atas ,diimplementasikan untuk pertama kalinya oleh PM. Margaret Thatcher. kebijakan pertama yang diambil setelah menduduki posisi PM Inggris adalah penghapusan kewajiban negara untuk memikul tanggungjawab terhadap rakyatnya yang berupa subsidi negara terhadap rakyat. dan memangkas secara radikal subsidi-subsidi sosial. Sebagai gantinya pemerintah lebih mementingkan pelayanan terhadap swasta, melakukan pemotongan pajak, menjalankan program privatisasi swastanisasi dan liberalisasi, menghilangkan pengawasan terhadap penyiaran , telekomunikasi, transportasi, dan membabad habis seluruh serikat buruh.
Di Amerika, pada saat yang sama kaum republiken memenangkan pemilunya yang kemudian menaikkan Ronald Reagen sebagai Presiden AS menggantikan Jimmy Carter. pada saat inilah pengadopsian neo-liberalisme di Amerika sebagai sistem ekonomi mulai diterapkan. rezim ini sangat meyakini teori-trickle down effect yang mengklaim bahwa si kaya mendapatkan insentif seperti membayar pajak murah/rendah, maka mereka akan lebih giat dalam berwirawasta dan pada gilirannya mereka akan banyak menciptakan pertumbuhan peluang dan lowongan kerja. sederhanya, jika industri diserahkan ke Swasta maka akan lebih efisien dan menekan pengeluaran pemerintah untuk pembayaran tunjangan sosial.
Dengan bekal teori di atas Reagen melakukan deregulasi ekonomi yang telah dirintis oleh Carter tahun 70-an. Kontrol atas harga minyak dicabut, aturan mengenai transportasi kereta api, industri minyak dan gas serta penyiaran diperlonggar. dengan mengikuti langkah Tathcher, Reagen membatasi kekuatan serikat buruh. setelah itu, gelombang neo-liberalisme segera menyebar ke hampir seluruh dunia yang meliputi: amerika latin, asia timur, India, sampai hampir seluruh negara Afrika. negara yang memulai pertama kali setelah Inggris dan Amerika adalah negara-negara dominion Inggris seperti Australia, pada Paul keating, Kanada, New Zeeland, Chili, Argentina, Brazil, jerman, Itali, Prancis, hingga Zambia dan Tanzania.
Kuatnya daya dorong kapitalisme ini membuat partai-partai yang pada awalnya memiliki platform politik yang lebih dekat ke kiri secara perlahan beralih ke kanan.disinilah dapat disebut pemerintahan toni Blair dari Inggris, Schroder dari Jerman, Lionel Jospin dari Prancis yang pada awalnya ketiganya berasal dari partai buruh. tetapi kebihjakannya menganut sistem ekonomi neo liberal yang kanan. Demikianlah perjalanan sejarah kapitalisme dari awal sampai akhir.
Kalau kita perhatikan dari awal masa perkembangannya kapitalisme memiliki identifikasi yang khas :
1. Sistem ekonomi kapitalisme mentasbihkan kebebasan individu untuk melihat alat-alat produksi dan modal, bukan oleh negara atau yang disebut dengan Hak Individu (individual ownwrship).
2. Ekonomi Pasar (market economy) pereknomian pasar berdasar pada prinsip spesialisasi kerja dan hal itu tidak diatur oleh siapapun kecuali kondisi pasar itu sendiri.
3. Persaingan (competition) sebagai konsekuensi logis dari berkembangnya ekonomi pasar
4. Keuntungan (profit) prinsip keuntungan.
B. SOSIALISME-KOMUNISME
Pada awalnya, sosialisme dan komunisme mempunyai arti yang sama, tetapi akhirnya komunisme lebih dipakai untuk aliran sosialis yang lebih radikal. Ada beberapa unsur yang terdapat dalam sosialisme, diantaranya dengan mewujudkan protes dan penolakan terhadap ketimpangan sosial. Dalam jaman renaissance dan Reformasi muncul protes terhadap ketimpangan dalam kemakmuran, dalam revolusi kaum puritan di abad 17 di Inggris, berbarengan dengan gerakan utama yang berasal dari kaum menengah, tampil sebuah kelompok radikal yang disebut “para penggali” atau para “pemerata sejati” (true leveres). Mereka berjuang untuk mempraktekkan prinsip pemilikan tanah secara komunal dan bukan menyangkut penggunaanya.
Unsur lain yang terdapat dalam sosialisme yaitu, protes terhadap prinsip Cash nexus bahwa uang merupakan ikatan utama antar manusia tidak terbatas pada tradisi sosial saja. Sejauh sosialisme mengandung dalam dirinya unsur-unsur tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sosialisme sudah setua peradaban barat. Pemikiran Yunani maupun Yahudi-Kristen masing-masing menolak kekayaan sebagai landasan kehidupan yang bahagia.
Tetapi kalau kita melihat sesuatu yang lebih konkrit dalam sejarah, akan ditemukan bahwa sosialisme sebagai gerakan yang efektif dan terorganisir merupakan produk dari revolusi industri (1848) di Inggris. Pada tahun 1820-an dan 1830-an di Inggris dan Prancis muncul teori sosialisme modern, teori yang memusatkan perhatian untuk membebaskan kelas pekerja industri dari belenggu kapitalisme industri, perubahan dalam organisasi sosial yang disebabkan oleh industrialisasi inii mengakibatkan munculnya kesenjangan kelas buruh dan pemodal yang dalam bahasa Marx disebut sebagai proletar dan borjuis, dan kondisi-kondisi lainnya sehubungan dengan jam kerja buruh, kesehatan kerusakan lingkungan.
Sosialisme sebagai koreksi total terhadap gejala akses negatif yang ditimbulkan oleh pertentangan kelas buruh dengan kelas borjuasi. Dalam scenario yang disusun Marx dan sahabatnya, Engels yang akhirnya menjadi kitab suci bagi penganut sosialis-komunis dunia. Das Capital (1867) banyak menginspirasikan gerakan buruh diseluruh dunia. Dikesempatan itulah kaum buruh akan merebut posisi sebagai pemegang alat produksi.
C. FASISME
Pasca perang Dunia I (1918) di Italia, sejarah kekuatan Bento Mussolini mula-mula mengenalkan fasisme dengan gerakan revolusionernya, gerakan bersenjata sebagai jalan untuk menuju tampuk kekuasaan, disusul kemudian oleh “saudaranya”, Adolf Hitler muda yang menjadi roh fasisme jerman. Di tangan keduanya lah fasisme muncul sebagai paham sekaligus gerakan. Fasisme, sebagai ideologi yang dianut sebuah negara, memuat cirri-ciri sebagai gerakan ideologi yang Totaliter, Nasionalis-Rasialis, dan mengidolasi pemimpinnya.
Setiap negara yang fasis adalah negara totaliter, yang berkuasa habis-habisan atas semua gerak hidup masayarakat di dalamnya. Sistem totaliter telah mengatur sedemikian rupa bagaimana rakyat harus sekolah, bekerja, melakukan aktifitas ekonomi, mengeluarkan pendapatbahkan dalam berkeluarga dan punya anak. Semuanya masu dalam bingkai yang telah ditentukan negara. Sebagaimana orasi yang pernah disampaikan Hitler pada rally-rally kaum Nazi, “kamu bukanlah apa-apa, negaramu adalah segalanya”.
Suasana pasca Perang dunia I, dimana Jerman dan Italia mengalami kebangkrutan harga diri dan ekonomi. Jerman setelah menerima kekalahan dalam perang, terutama dalam perjanjian Versailles, telah memaksanya membayar perbaikan-perbaikan untuk kerugian pemenag, sementara itu dalam waktu yang sama, sebagai akibat perang Italia harus menanggung hutang sekitar 95 Juta Lira diwilayah ini kemudian Munculnya Hitler dan Mussolini bagaikan air sejuk di siang yang panas, yang melakukan uasaha-usaha untuk meyakinkan rakyat bahwa kejayaan negara kota Troya di Italia ataupun ras Aria di Jerman mampu memompa kelesuan rakyat. Dalam konteks ini Nasionalisme sarat dengan Rasialisme. Implikasi paling nyata dan mengerikan terbunuhnya 6 juta orang Yahudi dari kamp penampungan dalam kampenya anti semitis yang dikobarkan Hitler.
Baik Hitler maupun Mussolini adalah diktator “di negaranya” masing-masing. Bukan saja karena mereka punya kharisma dan kualitas kepemimpinan yang luar biasa dimata rakyatnya, tapi juga karena kaum fasis percaya bahwa kediktatoran harus ditempuh jika ingin membentuk negara yang kuat.

modul microsoft word 2007

Gambar

BAB I

MENGENAL MICROSOFT WORD 2007

 

Microsoft Word (MS Word) adalah program untuk mengolah kata. Program ini umumya digunakan untuk menulis dokumen misalnya karya tulis, skripsi, novel, dan sebagainya. MS Word banyak dipakai saat ini dibandingkan dengan program pengolah kata lainnya, seperti WordStar, AmiPro, Word-Perfect dan lain-lain. Hal ini dikarenakan fasilitas yang disediakan, kemudahan dalam menggunakan, hasil yang diperoleh, tampilan yang menarik dan lain sebagainya.

Ada versi terbaru MS Word setelah MS Word 2003 bertahan sebagai software pengolah kata favorit yaitu MS Word 2007.

Berikut adalah hal-hal terbaru yang ditawarkan MS Word 2007 :

1.1  Interface

Pada interface atau wajah MS Word terjadi perubahan yang signifikan menggantikan tampilan menu, toolbar dan sebagian besar task panes yang ada di versi-versi sebelumnya dengan tampilan lebih sederhana dan efisien.

Secara default tampilan area kerja program MS Word 2007 terdiri atas Title Bar, Office Button, Quick Access Toolbar, Menu Bar,  Ribbon,  Ruler,  Status Bar, dan View Toolbar. Tampilan area kerja dapat dilihat pada Gambar 1.

Quick Access Toolbar

 

                   
         
 
 
   
 
     
     
 

Title Bar

 

Office Button

 

View Toolbar

 

Status Bar

 

Gambar 1.1 Tampilan area kerja MS Word

Dari gambar diatas dapat diuraikan sebagai berikut.

  • Title Bar berisi nama file yang sedang dikerjakan, serta tombol menampilkan, atau menyembunyikan jendela program, dan menutup program, yaitu tombol Minimize, Maximize/Restore, dan Close.
  • Office Button berisi perintah-perintah yang berkaitan dengan dokumen seperti membuat dokumen baru (New), membuka dokumen (Open), menyimpan dokumen (Save), mencetak dokumen (Print), dan sebagainya.
  • Quick Access Toolbar berisi tombol-tombol yang berfungsi sebagai alternative penggunaan perintah yang sering digunakan.
  • Menu Bar berisi serangkaian perintah yang didalamnya terdapat sub-sub perintah sesuai kategorinya. Sebagai contoh, pada menu Home terdapat submenu Clipboard, Font, Paragraph, Styles, dan Editing yang didalamnya berisi perintah-perintah sesuai kategorinya.
  • Ribbon berisi perintah-perintah khusus yang merupakan submenu dari Menu Bar.
  • Ruler merupakan kotak pengukuran yang diletakkan secara horizontal, yaitu di atas dokumen, dan secara vertikal, yaitu di sebelah kiri dokumen.
  • Status Bar adalah baris horizontal yang menampilkan informasi jendela dokumen yang sedang ditampilkan.
  • View Toolbar berisi pengaturan jenis tampilan dokumen, antara lain:
  • Print Layout: memberikan tampilan sesuai hasil yang akan diterima pada saat dicetak (default).
  • Full Screen Reading: memberikan tampilan halaman penuh.
  • Web Layout: memberikan tampilan sesuai hasil yang ditampilkan di dalam jendela browser.
  • Outline: memberikan tampilan sesuai heading di dalam dokumen dan tingkatan di dalam struktur dokumen.
  • Draft: memberikan tampilan yang berkelanjutan (menggabungkan seluruh halaman seperti dalam satu gulungan).

1.2 Format Dokumen Profesional

Adanya penambahan fasilitas atau fitur-fitur dan beberapa otomasi yang menjadikan software ini jauh lebih mudah dipelajari, lebih cepat dalam menangani pekerjaan dan kualitas hasilnya jauh lebih baik dibandingkan versi-versi sebelumnya.

Format-format dokumen professional seperti:

  • Style, yang berkaitan dengan sisi kosmetis pengetikan.
  • Table, tersedianya berbagai bentuk tampilan tabel yang memungkinkan tanpa harus mendesain tabel dari awal.
  • List Format dan Efek Grafis tersedia dengan berbagai variaasi yang akan mempercepat pembuatan dokumen dan memperindah dokumen.

1.3 Keamanan dalam Sharing Dokumen

Fasilitas terbaru yang dimiliki Word 2007 dalam hal keamanan sharing dokumen antara lain:

  • Memiliki kemampuan yang cepat dalam membandingkan dua versi dokumen.
  • Tersedianya proteksi dokumen menggunakan tanda tangan digital.
  • Kemampuan mendeteksi dokumen yang berisi makro.
  • Konversi dokumen ke format PDF atau XPS.

1.4 Format File

Fasilitas format file yang terbaru yaitu berbasis XML, keuntungannya ukuran file lebih kecil, tersusun atas modul-modul tertentu yang dibuat sedemikian rupa sehingga apabila ada bagian file yang rusak, tidak akan merusak bagian lainnya dari file tersebut secara langsung. 

Tabel 1.1 Fasilitas Format File

Extensi File

Keterangan

.DOCX

Dokumen normal

.DOCM

Dokumen mengandung makro

.DOTX

Template

.DOTM

Template mengandung makro

BAB II

OFFICE BUTTON SEBAGAI PENGELOLA FILE DOKUMEN

Office Button berada di sudut kiri atas jendela aplikasi. Pada Office Button berisi fungsi perintah antara lain New, Open, Save, Save As, Print, Prepare, Send, Publish, dan Close.

 
   

 

Gambar 2.1 Office Button

 
   

 

 

Gambar 2.2 Fungsi perintah Office Button

Berikut adalah kegunaan dan contoh pemakaian fungsi perintah.

2.1 NEW (Membuat Dokumen Baru)

Untuk membuat dokumen baru klik pada Office Button kemudian New (Ctrl+N). Akan terbuka kotak dialog New Document untuk menentukan jenis dokumen.

 
   

 

Gambar 2.3 Kotak Dialog New Document

Terdapat 2 macam pilihan pada Blank and recent, yaitu:

  • Blank document

Untuk membuat dokumen kosong baru dengan format dan desain standar.

Penggunaan:

Office Button > New > Blank Document > Create

 
   

 

Gambar 2.4 Tampilan lembar dokumen kosong

  • New blog post

Untuk membuat artikel blog baru yang dapat dipublikasikan melalui internet sehingga menjadi sebuah halaman web.

Penggunaan:

Office Button > New > New Blog Post > Create

Jika belum memiliki account blog, daftarkan diri pada layanan blog yang direkomendasikan Microsoft Office Online. Untuk melewati pendaftaran account blog klik Register Later.

 
   

 

Gambar 2.5 Lembar kerja New Blog Post

2.2 OPEN (Membuka Dokumen)

Untuk membuka dokumen yang tersimpan di komputer klik pada Office Button kemudian Open (Ctrl+O). Akan terbuka kotak dialog Open untuk memilih dokumen yang akan dibuka. Pilih lokasi dan nama file yang akan dibuka. Setelah itu klik tombol Open.

 
   

 

Gambar 2.6 Memilih dokumen untuk dibuka

2.3 SAVE (Menyimpan Dokumen)

Untuk menyimpan dokumen aktif yang sedang dibuka pada jendela Microsoft Word klik pada Office Button kemudian Save (Ctrl+S). Jika dokumen masih baru, maka akan muncul kotak dialog pemberian nama file dan penentuan lokasi penyimpanan. Jika dokumen lama, maka file akan disimpan sesuai dengan nama dokumen.

 
   

 

Gambar 2.7 Menyimpan Dokumen

2.4 SAVE AS (Save dengan Nama, Lokasi dan Format File Lain)

Untuk menyimpan dokumen dengan nama lain, format file lain dan lokasi penyimpanan lain. Biasanya untuk membuat backup dokumen. Klik menu Office Button > Save As >…………… atau Save As (F12).

Terdapat 5 pilihan format file antara lain:

  • Word Document: Format file standar (.docx)
  • Word Template: Format file standar (.dotx)
  • Word 97-2003: Format file .doc (versi 97-2003)
  • Find Add-ins for other file formats: Membuat dokumen portable format file PDF atau XPS.
  • Other Formats: dokumen word, template, html, rtf, dan xml.

Gambar 2.8 Tampilan pilihan format file

2.5 PRINT (Mencetak dokumen)

Untuk mencetak dokumen aktif klik pada Office Button kemudian Print (Ctrl+P). Terdapat 3 pilihan fitur tambahan, yaitu Print, Quick Print, dan Preview.

 
   

 

Gambar 2.9 Tampilan pilihan fitur pada Print

Fungsi-fungsi fitur:

  • Print (Ctrl+P): untuk mencetak dengan mengatur setting, misalnya jenis printer, halaman yang akan dicetak, jumlah copy cetakan, dan sebagainya.
  • Quick Print: untuk mencetak dokumen secara cepat tanpa mengatur setting percetakan(secara default).
  • Print Peview: untuk melihat terlebih dahulu hasil percetakan dokumen sebelum dicetak melalui printer.
 
   

 

Gambar 2.10 Mengatur setting percetakan (Ctrl+P)

Gambar 2.11 Tampilan Print Preview

2.6 PREPARE (Menyempurnakan Dokumen)

Untuk menyiapkan dokumen aktif agar siap didistribusikan filenya klik pada Office Button kemudian Prepare. Terdapat 7 pilihan fitur tambahan, yaitu Properties, Inspect Document, Encrypt Document, Restict Document, Add a Digital Signature, Mark as Final, dan Run Compatibility Checker.

 
   

 

Gambar 2.12 Tampilan pilihan fitur pada Prepare

Fungsi-fungsi fitur tambahan:

  • Properties: untuk memeriksa dan menambahkan properti atau keterangan singkat mengenai dokumen aktif.
  • Inspect Document: untuk memeriksa bagian-bagian dokumen yang akan didistribusikan.
  • Encrypt Document: untuk menambah pengaman pada dokumen berupa pemberian password.
  • Restict Document: untuk mengatur hak pemakaian file dokumen yang aktif, agar dapat diberi pengamanan saat didistribusikan via internet.
  • Add a Digital Signature: untuk menambahkan tanda tangan digital pada dokumen aktif.
  • Mark as Final: untuk menandai bahwa dokumen telah selesai. Dokumen hanya dapat dibaca dan tidak dapat diedit lagi.
  • Run Compatibility Checker: untuk memeriksa kemungkinan dukungan MS Word versi lama, agar dokumen dapat dibuka melalui MS Word versi lama.

2.7 SEND (Mengirimkan Dokumen)

Untuk mengirim dokumen ke orang lain menggunakan media internet. Terdapat 2 fitur antara lain E-mail (via E-mail), dan Internet Fax (via Internet Fax).

 
   

 

Gambar 2.13 Tampilan pilihan fitur Send

2.8 PUBLISH (Mempublikasikan Dokumen)

Untuk mempublikasikan file atau materi dokumen ke lokasi lain. Terdapat 3 pilihan fitur antara lain Blog (memposting artikel baru pada web blog), Document Management Server (mempublikasikan dokumen ke alamat server pengelola dokumen di dalam jaringan computer), dan Create Document Workspace (memuat dokumen baru yang hanya dapat diakses oleh beberapa user sekaligus).

 
   

 

Gambar 2.14 Tampilan pilihan fitur pada Publish

2.9 CLOSE (Menutup Dokumen)

Untuk menutup dokumen aktif tanpa keluar dari aplikasi Microsoft Word.

2.10 WORD OPTIONS

Untuk mengatur ulang kinerja Microsoft Word. Secara default, pengaturan awal sudah cukup memadai.

2.11 EXIT WORD

Untuk menutup dokumen aktif, sekaligus menutup jendela aplikasi Microsoft Word. Tindakan Exit biasanya dilakukan dengan menekan tombol Close (X) pada sudut kanan atas jendela Microsoft Word.

 
   

 

Gambar 2.15 Button Word Options dan Exit Word

 

 

BAB III

MENU BAR HOME SEBAGAI PENGELOLA NASKAH DOKUMEN

Pengelolaan naskah terletak di dalam Menu Bar Home. Ribbon pada Menu Bar Home antara lain Clipboard, Font, Paragraph, Styles, dan Editing yang didalamnya terdapat perintah pengelolaan. Biasanya dalam pengelolaan diawali dengan tindakan seleksi atau blok di dalam dokumen.

Gambar 3.1 Toolbar pada Menu Bar Home

3.1 Fungsi Button pada Clipboard

 
   

 

Gambar 3.2 Button pada Clipboard

Adapun fungsi tiap button yaitu:

  • Copy (Ctrl+C)

Untuk menyalin teks atau objek terpilih pada naskah. Hasil salinan secara sementara akan disimpan ke clipboard. 

  • Paste (Ctrl+P)

Untuk menyisipkan hasil teks atau obyek yang telah di Copy dan Cut.

  • Cut (Ctrl+X)

Untuk memotong kemudian memindahkan bagian naskah ke lokasi lain di dalam dokumen.

  • Format Painter (Ctrl+Shift+C)

Untuk menyalin format teks ke beberapa bagian teks lainnya. Klik Format Painter untuk menyalin format teks ke satu bagian teks lainnya. Klik 2 kali (double klik) Format Painter untuk menyalin format ke beberapa bagian naskah.

3.2 Fungsi Button pada Font

 
   

 

Gambar 3.3 Button pada Font

Adapun fungsi tiap button yaitu:

  • Font (Ctrl+Shift+F)

Untuk mengubah jenis huruf pada teks atau paragraph yang diseleksi. 

  • Font Size (Ctrl+Shift+P)

Untuk mengubah ukuran huruf pada bagian naskah yang diseleksi. Atau mengubah ukuran dengan keyboard Ctrl+] untuk memperbesar dan Ctrl+[ untuk memperkecil.

  • Grow Font (Ctrl+>) & Shrink Font (Ctrl+<)

Untuk memperbesar ukuran huruf (Grow Font) dan memperkecil ukuran huruf (Shrink Font) secara otomatis tanpa harus memilih ukuran huruf.

  • Bolt (Ctrl+B)

Untuk menambahkan efek cetak tebal pada bagian teks yang diseleksi.

  • Italic (Ctrl+I)

Untuk menambahkan efek cetak miring pada bagian teks yang diseleksi.

  • Underline (Ctrl+U)

Untuk menambahkan efek garis bawah pada bagian naskah yang diseleksi.

  • Striketrough

Untuk menambahkan efek garis tengah pada bagian naskah yang diseleksi.

  • Subscript (Ctrl+=)

Untuk membuat bentuk penulisan teks dengan posisi di bawah garis dasar teks normal.

  • Superscript (Ctrl+Shift++)

Untuk membuat bentuk penulisan teks dengan posisi di atas garis teks normal.

  • Change Case

Untuk mengubah teks yang diseleksi menjadi huruf capital atau huruf normal secara otomatis.

 
   

 

Gambar 3.4 Pilihan Change Case

  • Text Hightlight Color

Untuk menandai bagian naskah yang dianggap penting dengan warna yang dipilih.

  • Font Colour

Untuk mengubah warna huruf bagian teks yang diseleksi.

  • Clear Formating

Untuk menghapus semua perubahan font dan mengembalikan ke default font.

3.3 Fungsi Button pada Paragraph

 
   

 

Gambar 3.5 Button pada Paragraph

Berikut fungsi-fungsi button diatas antara lain:

  • Bullets

Untuk membuat daftar atau penomoran berupa symbol atau picture.

  •  Numbering

Untuk membuat daftar penomoran berupa angka.

  • Multilevel List

Untuk membuat level penomoran berupa angka atau nomor urut.

  • Decrease Indent

Untuk menurunkan level penomoran pada Multilevel List, misalnya dari level 2 ke level 1.

  • Increase Indent

Untuk menaikkan level penomoran pada Multilevel List, misalnya dari level 1 ke level 2.

  • Show/Hide (Ctrl+*)

Untuk menampilkan dan menyembunyikan paragraph mark dan symbol format lain, misalnya break section, spasi dan enter.

  • Align Text Left/Center/Right/Justify
  • Untuk mengatur perataan teks rata ke kiri (Ctrl+L).
  • Untuk mengatur perataan teks rata tengah (Ctrl+E).
  • Untuk mengatur perataan teks rata kiri (Ctrl+R).
  • Untuk mengatur perataan teks rata kanan dan kiri (Ctrl+J).
    • Line Spacing

Untuk mengatur spasi atau jarak antar baris dokumen.

  • Shading

Untuk menambahkan variasi warna latar belakang teks.

  • Borders

Untuk menambah variasi border pada sebuah teks. Tujuan dari penambahan outside border adalah untuk mempercantik judul atau bagian teks.

  • Sort

Untuk mengurutkan data pada sebuah table. Pengurutan dapat dilakukan dari kecil ke besar atau sebaliknya dari data yang besar ke data lebih kecil.

3.4 Fungsi Button pada Styles

 
   

 

Gambar 3.6 Button pada Styles

Berikut fungsi-fungsi button diatas antara lain:

  • Styles

Untuk mengubah styles paragraf atau dokumen secara otomatis. Pada bagian ini terdapat beberapa pilihan style yang dapat menjadikan dokumen terlihat lebih cantik dan profesional.

  • Change Styles

Untuk mengubah style paragraf yang aktif. Pada bagian ini dapat dilakukan perubahan bagian style, warna style, dan font file.

3.5 Fungsi Button pada Editing

Berikut fungsi-fungsi button pada Editing antara lain:

  • Find (Ctrl+F)

Untuk mencari kata atau halaman secara cepat.

  • Replace (Ctrl+H)

Untuk mengganti kata/frase/kalimat secara cepat dan otomatis.

  • Select

Untuk menyeleksi bagian naskah atau gambar secara cepat. Melalui button ini dapat dilakukan seleksi teks, table, caption dan gambar secara cepat.

 

 

BAB IV

MENU BAR INSERT FUNGSI PENYISIPAN PADA DOKUMEN

Fungsi penyisipan terletak pada Menu Bar Insert. Terdapat beragam perintah untuk menyisipkan bermacam objek, seperti table, grafik, autoshapes, header dan footer, struktur organisasi, dan lain-lain.

Gambar 4.1 Toolbar pada Menu Bar Home

4.1 Fungsi Button pada Pages

 
   

 

Gambar 4.2 Button pada Pages

Adapun fungsi tiap button yaitu:

  • Cover Page

Untuk menambahkan cover halaman dengan beberapa pilihan yang menarik.

  • Blank Page

Untuk menyisipkan halaman kosong dengan format dan desain standar.

  • Page Break (Ctrl+Return)

Untuk menempatkan kursor awal bagian halaman berikutnya. Dapat dikatakan juga untuk memaksa kursor pindah ke halaman baru berikutnya. Biasanya digunakan untuk pembuatan dokumen yang membahas tentang bab baru.

4.2 Fungsi Button pada Tables

 
   

 

Gambar 4.3 Tampilan Button pada Tables

Berikut fungsi-fungsi button di atas antara lain:

  • Insert Table

Untuk menyisipkan objek table secara otomatis atau secara manual. Penyisipan table secara otomatis hanya dibatasi maksimal terdiri dari 10 kolom dan 8 baris. Tetapi pada pembuatan table secara manual, table dapat dibuat lebih dari 10 kolom dan 8 baris.

  • Draw Table

Untuk mengatur setting/ style table secara manual. Misalnya hanya mengubah garis luar table, hanya menambahkan shading dan sebagainya.

  • Convert Text to Table

Untuk menyisipkan objek tabel. Selain itu juga dapat mengkonversi teks menjadi tabel. Ada satu hal yang pelu diingat, bahwa dalam penulisan teks fungsi tombol TAB berguna untuk pengkonversian kolom tabel, dan tombol Enter untuk pengkonversian baris table.

  • Excel Spreadsheet

Untuk menyisipkan lembar kerja dari aplikasi Microsoft Excel 2007 ke lembar kerja Microsoft Word 2007.

  • Convert Text to Table

Untuk menyisipkan objek table dan dapat digunakan untuk menyimpan desain tabel yang sudah dibuat pada Tables Gallery.

4.3 Fungsi Button pada Illustrations

 
   

 

Gambar 4.4 Tampilan Button pada Illustrations

Berikut fungsi-fungsi button pada Editing antara lain:

  • Picture

Untuk menyisipkan objek image dari direktori lain. Objek image meliputi file image dengan ekstensi JPG, JPEG, BMP, PSD, WMF, dan lainnya.

  • Clip Art

Untuk menyisipkan objek image atau clip art dari direktori lain.

  • Shapes

Untuk menyisipkan objek shapes pada dokumen, missal penambahan objek lingkaran, segiempat, kubus dan masih banyak lagi.

  • Smart Art

Untuk menyisipkan lembar objek struktur organisasi, flow chart, dan sebagainya.

  • Chart

Untuk menyisipkan objek grafik pada dokumen. Biasanya  penambahan objek ini disertai dengan data yang akan dijadikan dasar pembuatan grafik.

4.4 Fungsi Button pada Links

 
   

 

Gambar 4.5 Tampilan Button pada Links

  • Hyperlink

Untuk menghubungkan bagian naskah dengan file dari direktori lain atau dengan alamat website.

  • Bookmark

Untuk menghubungkan bagian naskah dengan bagian naskah lain dalam dalam dokumen yang sama.

  • Cross-references

Untuk menghubungkan teks dengan objek (table, gambar, footer, halaman, dan lain-lain) yang menjadi bagian naskah dalam dokumen yang sama.

4.5 Fungsi Button pada Header & Footer

 
   

 

Gambar 4.6 Tampilan Button pada Header & Footer

  • Header

Untuk menambahkan teks header, yaitu teks yang akan selalu ditampilkan di bagian atas halaman pada sebuah dokumen. Header dapat berupa nomor halaman, tanggal pembuatan dokumen, atau nama instansi.

  • Footer

Untuk menambahkan teks footer, yaitu teks yang akan selalu ditampilkan di bagian bawah halaman pada sebuah dokumen. Footer dapat berupa nomor halaman, tanggal pembuatan dokumen, atau nama instansi.

  • Page Number

Untuk menambahkan Header/Footer berupa penomoran halaman.

DAFTAR RUJUKAN

Heni Triyuliana, Agnes.2007.Referensi Cepat Menggunakan Microsoft Word 2007.Yogyakarta:CV. ANDI OFFSET

Oni, Kurniawan.2008.Belajar Microsoft Word 2007.Jakarta:GRAMEDIA

Jawa Pos. 30 Agustus, 2008. Tips Belajar Microsoft Word 2007, hlm. 14.

Amin, Ahmad.2009.Modul Microsoft Word 2007, (Online) (http://www.tekno.com, diakses 1 Oktober 2009)

Moh. Nur, Soleh.2007.Tips dan Trik Microsoft Word 2007, (Online) (http://www.nursholeh.com, diakses 1 Oktober 2009)